6 Langkah Tindakan Awal Hindari Penyakit Jantung Genetik
24 April 2023
Ilustrasi | Shutterstock Image
KlikQu – Salah satu penyebab masalah kesehatan jantung di Indonesia disebabkan karena faktor genetik. Secara sederhana, penyakit ini diturunkan oleh orang tua mulai dari buyut, kakek, nenek, atau anggota keluarga baik ayah atau ibu. Tentunya diperlukan langkah antisipasi agar penyakit jantung genetik bisa diatasi.
Presiden Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiaovaskular (PP PERKI) dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K), FIHA, FAPSIC, menjelaskan penyakit jantung genetic disebabkan karena terganggunya metabolisme di dalam tubuh. Hal itu dapat terjadi karena gen di dalam tubuh merupakan salah satu aspek yang dapat mengendalikan sistem kardiovaskular.
“Kalau sudah ada bakat (faktor genetik) harus melakukan pemeriksaan dan upaya pencegahan,” kata dr. Radityo ketika berbincang dengan KlikQu, Senin (6/3).
Tracing dan screening menurut dr. Radityo merupakan hal penting jikalau masyarakat telah mengetahui silsilah keluarganya memiliki jenis penyakit ini. Jika tidak dikendalikan bukan tidak mungkin penyakit jantung akan menggerogoti kesehatan dan pada akhirnya dapat meningkatkan angka mortalitas.
Untuk itu, dr. Radityo menjelaskan ada beberapa tahapan atau tips yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap ganasnya penyakit jantung genetik.
1. Premarital Konseling
Sebelum melakukan pernikahan, sebaiknya kedua calon mempelai melakukan konseling ini. Ini merupakan konseling persiapan sebelum pernikahan agar memiliki kesamaan pandang dan mampu memiliki pondasi untuk membangun pernikahan yang sehat. Misalnya melakukan pengecekan penyakit jantung bawaan, apakah ada gejala penyakit jantung di usia muda, atau apakah ada riwayat anggota keluarga yang meninggal secara mendadak.
2. Hindari Konsumsi Bahan Kimia
Ketika sudah hamil, sebaiknya calon ibu menghindari konsumsi bahan kimia yang berlebihan. Partikel yang berada di dalam bahan kimia seperti hair spray rambut bisa menyebabkan penyakit jantung.
3. Hindari Rokok
Rokok yang memiliki kandungan nikotin tentunya sangat tidak baik bagi kesehatan utamanya bagi kesehatan jantung. Terdapat bahan kimia di dalam sebatang rokok dan ini akan menjadi berbahaya jika dibiarkan begitu saja. Bagi Anda perokok pasif juga sebaiknya menghindar mengingat 70% asap tetap akan masuk ke dalam tubuh sekalipun Anda adalah perokok pasif.
4. USG Fetal Echo Ultrasonografi
USG Fetal Echo ialah pemeriksaan ultrasonografi terhadap jantung janin yang sedang berkembang di dalam rahim ibu. Pemeriksaan ini menggunakan metode gelombang suara dimana dokter akan memeriksa beberapa bagian seperti ruang jantung, katup jantung, otot jantung, dan pembuluh darah jantung. USG ini bisa dilakukan ketika kehamilan memasuki usia 18-20 bulan.
5. Screening setelah Melahirkan
Setelah lahir, sebagai orang tua juga harus langsung melakukan pemeriksaan kesehatan jantung anak. Caranya dengan cek saturasi oksigen tangan kanan (perifer pre-ductal) dan kaki bayi (post-ductal). Jika hasil pemeriksaan <95% atau ada perbedaan 3% saturasi pre dan post maka harus ada pemeriksaan ekokardiografi untuk mengecek struktur organ jantung.
6. Checkup Rutin
Ketika anak beranjang dewasa dan memiliki faktor risiko penyakit jantung genetik maka langkah pengawasan yang harus dilakukan ialah melakukan checkup rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung. Beberapa hal yang harus dipastikan adalah status gizi dan riwayat kolestrol orang tua agar menghindari tahap serangan jantung.
(ATR)