Kaya Manfaat, Berpuasa Dapat Jaga Stabilitas Jantung
01 April 2023
Ilustrasi | Shutterstock Image
KlikQu – Saat ini umat Muslim di Indonesia dan dunia menjalani ibadah berpuasa pada bulan suci Ramadhan. Pada momen ini, umat Muslim akan berpuasa selama delapan jam per hari selama 30 hari lamanya. Puasa sendiri merupakan proses dimana manusia tidak mengkonsumsi makan dan minuman sejak Subuh hingga berbuka pada Magrib.
Dilihat dari sisi kesehatan, banyak penelitian menyebutkan bahwa berpuasa memiliki manfaat sangat baik bagi kesehatan jantung. Hal ini dibenarkan oleh Spesialis Jantung dr. Bambang Dwiputra, Sp.JP ketika berbincang dengan KlikQu, melalui sambungan telepon, Senin (20/2).
“Puasa ini mampu mengenalkan ke seseorang pola makan yang baik. Artinya dengan puasa kita mendisiplinkan mulut supaya bisa makan lebih teratur dan terjadwal,” ujarnya.
Lebih lanjut, kebanyakan orang Indonesia, menurut Bambang sangat gemar dengan memakan makanan ringan di antara waktu pagi menuju siang hari atau siang hari menuju sore dan malam hari. Camilan inilah yang menurut Bambang yang tidak dapat mengenyangkan perut namun mengandung kalori sangat tinggi.
Jika ditelaah, berpuasa secara rutin akan menghindarkan manusia dari terjadinya obesitas, penyakit tekanan darah tinggi, dan dislipidemia. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, orang yang mengalami obesitas akan memiliki jaringan lemak yang banyak pada tubuh dan jika dibiarkan pastinya akan berdampak pada kesehatan.
Selain itu, berpuasa juga dapat menjaga persyaratan simpatis, parasimpatis, dan aktifitas vagal dalam tubuh sehingga mampu mengontrol tekanan darah menjadi lebih normal. Puasa juga sangat berguna bagi jantung karena dapat meregenerasi sel di dalam tubuh. Pun, puasa juga bsia menjaga ritme jantung secara periodik untuk mengalirkan darah dengan baik.
Tidak hanya itu, manfaat berpuasa juga bisa menurunkan kadar kolesterol darah. Ini sangat baik mengingat kolesterol atau lemak dapat masuk ke dalam lapisan pembuluh darah yang rusak dan menyebabkan sumbatan pembuluh darah yang menjadi cikal bakal penyakit jantung koroner. (ATR)