Kenali Bahaya Kelebihan Fosfat bagi Pasien Ginjal Kronik
28 Maret 2023
Foto: Ilustrasi | Shutterstock Image
KlikQu – Bagi pasien ginjal kronik stadium akhir, kelebihan fosfat atau fosfor di dalam tubuh adalah momok yang paling menakutkan. Musababnya, ginjal yang sudah rusak tidak akan lagi mampu membuang fosfat di dalam tubuh dan jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama maka fosfat akan mengendap di dalam tubuh dan berbahaya bagi kualitas hidup pasien.
Berdasarkan penjelasannya, fosfat sendiri ialah mineral yang punya peranan penting di dalam tubuh dan dikendalikan oleh ginjal. Kandungan Fosfat sendiri berada di semua makanan baik itu di protein maupun di karbohidrat. Umumnya, fosfat akan keluar secara alami bersamaan dengan urine.
Kepada KlikQu, Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dari RS BIMC Nusa Dua, Bali, dr. Paramita Ayu, Sp.PD-KGH menjelaskan ketika fosfat tidak dapat dibuang oleh tubuh maka akan berdampak buruk. Bersama dengan kalsium dan hormon paratinoid, fosfat akan menyebabkan penebalan pembuluh darah dan kehancuran tulang.
“Pembuluh darah akan menjadi kaku. Juga bisa terjadi osteodistrofi atau kerusakan pada tulang-tulang,” kata dr. Paramita, Selasa (21/2).
Ketika pembuluh darah mengalami penebalan, dr. Paramita berujar kondisi itu akan sangat berbahaya karena akan memicu tekanan darah tinggi, terjadi sumbatan dimana-mana dan tulang menjadi rapuh karena secara otomatis tubuh akan mengambil kalsium dari tulang. Dampak lainnya ialah akan terjadi penumpukan sendi atau amyloidosis.
Untuk diketahui, di dalam tubuh manusia, fosfat paling banyak berada pada tulang yaitu sebesar 85% dan 15% sisanya tersebar di pelbagai jaringan tubuh. Tingginya kadar fosfat akan mempengaruhi penurunan aktivasi vitamin D, penurunan kadar serum kalsium, peningkatan sekresi, dan peningkatan pelepasan FGF23.
Sehingga jika kondisi itu yang terjadi maka salah satu cara pengobatannya adalah dengan melakukan terapi hemodialisis atau cuci darah. Sebagaimana diketahui, hemodialisis adalah metode pengganti fungsi ginjal yang sudah rusak. Hemodialisis mampu mengeluarkan fosfat di dalam tubuh untuk mencegah dampak buruk terjadi lebih cepat.
Selain melakukan dialisis, untuk menangani kelebihan fosfat di dalam tubuh, pasien ginjal kronik juga bisa melakukan diet rendah fosfat dan mengkonsumsi obat-obatan yang mengikat fosfat.
Di kutip dari pelbagai sumber, asupan fosfat untuk pasien ginjal stadium 1-4 adalah 60-800 mg per hari, hemodialisis 900 mg, dan CAPD 900 mg. Kesimpulannya, asupan fosfat yang direkomenasikan ialah 800-1000 mg/hari. (ATR)