Kontrol Konsumsi Karbohidrat untuk Kesehatan Jantung
24 Maret 2023
Ilustrasi | Shutterstock Image
KlikQu – Pada dasarnya, tubuh seorang manusia membutuhkan pelbagai macam nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Semua komponen tersebut harus diatur sedemikian rupa agar tidak menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari dan pada akhirnya menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti jantung.
Spesialis Jantung dr. Bambang Dwiputa, SpJP menjelaskan permasalahan di Indonesia, seringkali orang tidak sadar bahwa komponen yang telah disebutkan di atas dikonsumsi dalam jumlah terlampau banyak. Sebagai contoh, orang Indonesia cukup gemar mengkonsumsi karbohidrat melebihi batas harian yang dianjurkan.
“Karbohidrat itu merupakan salah satu bahan dasar pembentuk sel. Jadi artinya dia dibutuhkan oleh tubuh kita, cuma dalam jumlah yang banyak, terus menerus, dan dalam jangka waktu yang lama itu yang tidak baik,” ujar dr. Bambang ketika berbincang dengan KlikQu, Kamis (16/2).
Jika dirunut, kaitan kadar karbohidrat dan penyakit jantung ialah karena jika seseorang terlampau banyak mengkonsumsi karbohidrat dalam waktu lama akan berpotensi terkena penyakit Diabetes Melitus atau gula. Penyakit gula tersebutlah yang pada akhirnya akan menjadi cikal bakal seorang terkena penyakit jantung.
Tentunya, agar tidak terjebak dalam kondisi tersebut, dr. Bambang meminta masyarakat untuk menjaga pola makan dan memperbaiki gaya hidup. Musababnya, saat ini ia melihat fenomena masyarakat Indonesia yang gemar terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi gula. “Sebenarnya kita sudah kelebihan (konsumsi gula) dalam jumlah harian kita,” ujarnya.
Makanan Pengganti
Menurut dr. Bambang, ada beberapa makanan yang cocok sebagai ganti kebutuhan karbohidrat di dalam tubuh. Seperti, roti gandum, beras merah, atau beras cokelat.
Beras merah dan cokelat memang dianggap lebih baik jika dibandingkan dengan beras putih karena memiliki kadar gula lebih rendah. Di sisi lain, beras merah dan cokelat juga memiliki kandungan banyak serat yang dibutuhkan oleh tubuh.
“Kalau ditanya untuk rasa kenyang sebenenrya protein, lemak pun punya sensasi untuk membuat rasa kenyang. Misalnya makan daging atau ikan itu sudah cukup memberikan rasa kenyang. Cuma kalau berdasarkan gizi harus seimbang komponen karbohidrat, protein, lemak dan ini harus dimakan sehari-hari dalam proporsi normal,” tutupnya. (ATR)