Pengertian Bantuan Hidup Dasar dalam Kasus Henti Jantung

09 Juni 2023

Ilustrasi | Shutterstock Image

KlikQu – Presiden Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K).,FIHA., FAPSIC., FAsCC menjelaskan pengetahuan masyarakat Indonesia akan teori Bantuan Hidup Dasar (BHD) masih sangat rendah dan belum merata. Hal ini harus ditingkatkan mengingat BHD merupakan salah satu cara menolong orang yang terkena henti jantung.

“Langkah awamnya pertama bahwa mengenali korban apakah memiliki respon atau tidak, kalau tidak ada respon segera panggil bantuan atau rumah sakit,” kata dr. Radityo ketika berbincang dengan KlikQu, Jumat (24/3).

Secara teori. BHD atau basic life support ialah serangkaian pertolongan pertama dimana diperlukan untuk membantu seseorang yang sedang mengalami henti jantung secara tiba-tiba. Seyogianya, BHD harus dikuasai oleh seluruh masyarakat karena kondisi henti jantung sangat mungkin terjadi dimana saja dan kapan saja.

Untuk diketahui, henti jantung ialah keadaan berhentinya fungsi jantung secara mendadak dan bisa memicu kematian jika tidak segera mendapatkan pertolongan dengan cepat. Henti jantung bisa terjadi karena dipicu oleh kerusakan listrik di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Oleh karenanya, BHD sangat membantu seseorang yang henti jantung agar dirinya bisa mendapatkan pertolongan pertama sembari menunggu tenaga medis. Adapun tujuan dari BHD ialah mencegah berhentinya pernafasan, mencegah berhentinya sirkuasi atau memberikan bantuan external terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti napas melalui resusitasi jantung paru (RJP).

Di kutip dari pelbagai sumber, BHD harus dilakukan secepat mungkin karena jika terlambat maka orang yang mengalami akan mati. Ada sebuah teori yang menyebutkan terlambat jika pertolongan BHD terlambat sampai 10 menit maka hanya ada 1% yang dapat menyelamatkan korban dari henting jantung dan henti napas.

Artinya, jika BHD dilakukan sedini mungkin maka angka kemungkinan selamat korban akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin lama BHD diberikan maka tingkat gagal jantung korban akan semakin memburuk.

Sebagaimana yang telah dr. Radityo sampaikan meskipun BHD telah dilakukan disaat yang bersamaan tentunya harus ada pihak yang menghubungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan pertolongan yang lebih adekuat. (ATR)



logo klikqu KlikQu.com adalah platform booking kesehatan unik dan one stop medical service untuk penyakit Kronis seperti Penyakit Ginjal Kronik, Diabetes, dan Penyakit Jantung di Indonesia. Kami memiliki jaringan luas yang menghubungkan antara pasien dan layanan medis seperti dokter, klinik, dan penyedia layanan rumah sakit di sekitar Anda. Pelopor layanan reservasi cuci darah online di Indonesia.

© Copyright KlikQu.com 2022