Pentingnya Asupan Gizi, Cegah Stunting hingga Penyakit Kardiovaskular

15 Februari 2023

Ilustrasi | Shutterstock image

KlikQu - Tanggal 25 Januari 2023 diperingati sebagai Hari Gizi Nasional (HGN). Peringatan ini sudah sepatutnya diperingati sebagai alarm oleh seluruh pihak mulai dari pemerintah hingga orang tua untuk memastikan asupan gizi pada anak-anak tercukupi agar perkembangan sang buah hati sesuai dengan apa yang diharapkan.

Peneliti Gizi sekaligus Anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Rahmi Dzulhijjah, S.Gz, M.Gz, menjelaskan saat ini orang tua perlu menyadari akan pentingnya asupan makanan bergizi pada anak. Khususnya, pada seribu hari kelahiran pertama—dimulai dari terbentuknya janin hingga berusia dua tahun asupan gizi seimbang sangat diperlukan.

"Untuk menghindarkan anak dari risiko kekurangan gizi atau kelebihan gizi," kata Rahmi ketika berbincang dengan KlikQu.

Menurutnya, pada rentang waktu seribu hari tersebut, anak masih sangat rentan akan pelbagai kemungkinan kesehatan. Dikhawatirkan jika asupan gizi tidak terkontrol dengan baik maka efeknya akan mengakibatkan penyakit yang tidak diinginkan. Perlu diketahui, seribu hari tersebut merupakan angka keemasan bagi anak.

Sebagai contoh, saat ini akibat masalah gizi Indonesia menyebabkan stunting yang angkanya sangat besar. Stunting ialah kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek jika dibandingkan dengan tinggi anak lain pada usianya. Kondisi ini dilatarbelakangi dengan kurangnya asupan gizi.

Data terakhir dari hasil studi status gizi indonesia menunjukan masih dibawah target angka stunting yang dicanangkan pada tahun 2024 sebesar 14%. Tahun ini hasil studi status gizi Indonesia tingkat prevalensi stunting yaitu 24.4 % (Studi Status Gizi Indonesia 2021).

"Ini harus menjadi perhatian dan sudah menjadi prioritas program kerja Presiden," ujarnya.

Tidak hanya stunting, kurangnya asupan gizi pada anak juga bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular. Menurut Rahmi, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi meskipun tidak dalam waktu yang instan. Salah satu contohnya, jika anak tidak mengontrol asupan gizi bisa saja terkena over weight atau kelebihan berat badan.

Jika kondisi tersebut tidak dikendalikan maka pelbagai penyakit bisa saja menyerang suatu waktu. Seperti diketahui, mengutip laman Kementerian Kesehatan, obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Penderita obesitas mempunyai risiko penyakit jantung koroner empat kali lebih tiggi jika dibandingkan dengan pemilik berat badan normal.

Pun, kelebihan berat badan atau obesitas juga turut memantik seseorang terkena kolestrol, hipertensi, dan diabetes. Oleh karenanya, Rahmi mengajak seluruh pihak untuk menjaga asupan gizi seimbang agar hidup tetap bugar dan berkualitas. (ATR)



logo klikqu KlikQu.com adalah platform booking kesehatan unik dan one stop medical service untuk penyakit Kronis seperti Penyakit Ginjal Kronik, Diabetes, dan Penyakit Jantung di Indonesia. Kami memiliki jaringan luas yang menghubungkan antara pasien dan layanan medis seperti dokter, klinik, dan penyedia layanan rumah sakit di sekitar Anda. Pelopor layanan reservasi cuci darah online di Indonesia.

© Copyright KlikQu.com 2022