Pentingnya Tes GFR untuk Mendeteksi Performa Ginjal
27 Januari 2023
Foto: Ilustrasi (Canva.com)
KlikDialisis.com - Seringkali masyarakat mengabaikan penyakit ginjal ketika periode awal terjadinya kerusakan pada organ tersebut. Padahal, kerusakan kecil pada ginjal jika tidak ditangani akan menjadi kerusakan serius dan bisa berujung pada kondisi gagal ginjal kronis.
Atas dasar itulah, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan ginjal sejak dini. Dengan pemeriksaan dini, masyarakat bisa mengetahui berapa persen performa fungsi ginjal yang tersisa.
Melansir The Ledger, pemeriksaan fungsi ginjal bisa dilakukan dengan Glomerular Filtration Rate (GFR) test. Ini adalah pemeriksaan darah di laboratorium untuk mengukur kadar limbah dan cairan dari tubuh yang tidak tersaring oleh ginjal.
Tes GFR mampu mendeteksi kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme. Pemeriksaannya cukup sederhana, yaitu dengan menggunakan kreatinin dalam darah yang dimasukkan ke dalam sebuah formula. Hasilnya kemudian ditunjukkan dalam angka.
“Semakin tinggi GFR, semakin baik fungsi ginjal. Semakin rendah GFR, semakin Anda harus khawatir,” jelas Nephrologist dari Lakeland Regional Health, dr. Umair Syed Ahmed.
Hasil pemeriksaan GFR ditunjukkan dalam angka 0 hingga 100. Bila angkanya 90% atau lebih, hal ini berarti kondisi ginjal pasien masih sangat baik dan berfungsi optimal. Sedangkan bila angka GFR berkisar antara 60 hingga 89, maka artinya ginjal mengalami kegagalan fungsi level ringan.
Selanjutnya, jika angka GFR di bawah 60 selama lebih dari 30 hari, maka hal ini menunjukkan tanda-tanda penyakit ginjal kronis yang perlu diwaspadai. Kemudian, jika angkanya berkisar 30 hingga 59, maka berarti hilangnya fungsi ginjal skala ringan hingga parah.
Dalam dunia medis, GFR 30-60% dikenal sebagai penyakit ginjal stadium 3A (ringan) dan 3B (parah). Seseorang dengan diagnosis stadium 3A atau 3B biasanya disarankan untuk menjalani perawatan dan penanganan dari dokter. Tindakan penanganan untuk kasus ini bisa bervariasi, misalnya pemberian obat, atau pengaturan pola asupan.
Tahap selanjutnya yaitu kegagalan fungsi ginjal yang sangat parah. Level ini ditunjukan dengan angka GFR berkisar antara 15-29%. Ini adalah level terakhir dari kegagalan sebagian fungsi ginjal, sebelum akhirnya memasuki fase gagal ginjal.
Ketika gagal ginjal, angka GFR yang muncul kurang dari 15%. Artinya kondisi ginjal sudah tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Seseorang dengan diagnosa gagal ginjal harus menjalani prosedur cuci darah atau transplantasi ginjal untuk memperpanjang harapan hidup.
Itulah pentingnya tes GFR untuk mendeteksi performa atau kondisi ginjal. Pengetahuan tentang performa ginjal akan sangat berguna dalam menyiapkan langkah penanganan yang diperlukan. Ginjal yang mengalami kerusakan ringan biasanya dapat ditangani dengan memperbaiki pola hidup dan pola konsumsi, untuk memperlambat kerusakannya. (Mustafa)